SURUMBA.com - Meski dihadapkan dengan keterbatasan anggaran, Festival Teluk Pasarwajo 2024 sukses digelar, sekaligus menjadi bukti nyata dari inovasi Dinas Pariwisata Kabupaten Buton. Keberhasilan penyelenggaraan acara tahunan ini, menunjukkan bahwa kreativitas dan kerjasama dapat mengatasi hambatan finansial.
"Festival Teluk tahun ini hanya mendapat sedikit dukungan operasional yang awalnya nol rupiah. Namun sebagai instansi teknis, kami berkonsultasi dengan Pak Sekda tentang perlunya dukungan walau sedikit untuk menjadi dasar memperoleh dukungan dari Kementerian Pariwisata RI melalui Dinas Pariwisata Provinsi Sulawesi Tenggara,” kata Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Buton, Rusdi Nudi, pada acara penutupan Festival Teluk 2024 di Dive Center, Sabtu (17 Agustus 2024).
Dengan dana terbatas, Dispar Buton berinovasi dan menjalin kerjasama dengan berbagai pihak untuk memastikan festival tetap berjalan.
“Kami bekerja sama dengan Dekranasda untuk pameran, pengisian acara seni budaya didukung oleh Dinas Pendidikan, Dinas Pemuda dan Olahraga, serta Sekretariat Daerah. Selain itu, Dinas Pariwisata Provinsi Sulawesi Tenggara turut mendukung dengan menyediakan paket panggung utama dan sistem suara yang representatif,” tambahnya, menekankan pentingnya kolaborasi ini untuk keberhasilan acara.
Festival Teluk Pasarwajo yang berlangsung sejak 14 - 17 Agustus 2024, ditutup secara resmi oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Buton, Asnawi Jamaluddin, SPd., M.Si., di venue utama Dive Center Pasarwajo. Dalam sambutannya, beliau menegaskan bahwa penyelenggaraan festival di masa mendatang akan dimaksimalkan, dengan lebih banyak kegiatan untuk menarik peserta dari berbagai negara.
"Kita harus memanfaatkan kehadiran peserta Sail to Indonesia dari berbagai negara yang saat ini berjumlah 11 negara sebagai wadah memperkenalkan Buton dengan segala potensinya," ujar Sekda.
Festival Teluk Pasarwajo 2024 mencerminkan tekad untuk terus berkarya meski dengan sumber daya terbatas. "Kami berkomitmen untuk menyelenggarakan festival ini setiap tahunnya, walaupun anggaran terbatas. Sehingga ketika anggaran memadai di masa depan, kami berharap dapat menyelenggarakannya dengan lebih baik dan lebih meriah serta menjadi salah satu pemantik wadah kreatifitas dan tumbuhnya produk ekononi kreatif daerah di Kabupaten Buton,” tambahnya.
Acara ini tentu berdampak positif pada perekonomian masyarakat, dimana omzet UMKM dan warung warung makan meningkat selama festival berlangsung, berkat aktivitas dan belanja dari penonton, pengunjung, penyelenggara, serta wisatawan.
Namun disisi lain, Rusdi Nudi, Kepala Dinas Pariwisata Buton, menyoroti keterbatasan anggaran sebagai tantangan utama dalam mempromosikan pariwisata Buton.
“Selama beberapa tahun terakhir, promosi wisata tidak memberikan dampak signifikan karena memang tidak ada anggaran. Promosi itu mahal, dan faktanya, kami tidak memiliki dana untuk itu,” katanya.
Meskipun demikian, kolaborasi dengan berbagai pihak berhasil mewujudkan Festival Teluk Pasarwajo 2024, yang penutupannya berlangsung meriah tadi malam di Dive Center Pasarwajo. "Acara ini terlaksana berkat dukungan berbagai pihak, meskipun anggaran sangat terbatas. Kita harus mengambil peluang dengan posisi strategis Teluk Pasarwajo, dimana telah ditetapkan Kementerian Pariwisata sebagai salah satu titik singgah jalur pelayaran wisata nasional yang disinggahi kapal-kapal wisata internasional, kapal-kapal Yacht. Jadi kita manfaatkan momentum tersebut dengan mengemas acara festival teluk dan mengusung tema “Festival Teluk Pasarwajo Perkokoh Maritim Dunia,” ungkapnya.
Dinas Pariwisata berkomitmen menjaga keberlanjutan Festival Teluk Pasarwajo untuk memastikan jalur maritim kapal wisata tetap dipertahankan.
"Jika acara ini terputus, penetapan jalur maritim kapal wisata bisa dihapus, dan membutuhkan biaya besar untuk membuka jalur kembali," pungkasnya.
