
SURUMBA.com - Dalam upaya menekan laju inflasi, Pemerintah Kabupaten Buton menyalurkan subsidi BBM kepada 538 nelayan. Subsidi tersalur dalam bentuk solar sebanyak 41.426 liter atau senilai Rp 490.898.100. Jadi setiap nelayan mendapat 77 liter solar atau senilar Rp 912.450 per orang.
"Ini wujud perhatian pemerintah, kita berikan bantuan. Semoga bantuan ini bermanfaat untuk saudara-saudaraku nelayan di sini," ucap Pj Bupati Buton, Drs Basiran MSi, dalam penyaluran subsidi BBM yang dipusatkan di Desa Balimu, Kecamatan Lasalimu Selatan, Rabu (Januar 04, 2023).
Pada kesempatan itu, Pj Bupati Buton tak lupa mengingatkan para nelayan agar selalu memerhatikan cuaca sebelum turun melaut. Sebab angin kencang dan gelombang tinggi pada awal tahun selalu membahayakan keselamatan.
"Anomali cuaca sedang mengkhawatirkan. Hati-hati turun melaut. Kalau gelombang masih tinggi urungkan dulu niatnya, utamakan keselamatan. Selain itu, saya harap para nelayan untuk selalu izin kepada istri maupun orang tua sebelum pergi melaut. Selain berkaitan dengan restu agar hasil tangkapan melimpah, hal ini juga sangat penting karena banyak kejadian nelayan hilang tidak diketahui keberadaannya karena tidak izin saat keluar mencari ikan," pintanya.
Melihat kondisi Desa Balimu, Pj Bupati Buton berharap agar penataan lingkungan desa lebih ditingkatkan lagi ke depannya. Sebab rumah-rumah kediaman Suku Bajo ini dirasa perlu ditingkatkan penataannya. Hal ini selain untuk meminimalisir dampak terjadinya bencana, juga untuk menjadikan desa tampak bersih dan indah.
Basiran mengatakan, jalan masuk Desa Balimu atau jalan menuju Dermaga Lasalimu diupayakan untuk segeara diaspal, minimal ditimbun dan diratakan melalui anggaran perubahan tahun 2023. Apalagi ini menjadi rute yang padat oleh pengguna transportasi laut di Dermaga Lasalimu.
Sementara itu, Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Buton, Rasmin Rahman menjelaskan, pemberian bantuan dalam rangka mengatasi dampak inflasi. Sebab salah satu penyebab inflasi adalah mahalnya harga ikan.
"Nelayan yang melaut sedikit, makanya ikan kurang sehingga harganya mahal. Setelah ditelusuri pasca operasi pasar, keluhan nelayan bukan karena tidak mampu melaut tapi karena BBM solar langka," jelasnya.
Oleh karena itu, lanjut Rasmin, menurut Surat Edaran Mendagri No 500 tahun 2022 dikatakan bahwa untuk mengatasi inflasi bisa pakai Biaya Tak Terduga (BTT).
"Kita ajukan proposal dan Pak Bupati menyahuti, maka lahirlah bantuan ini," katanya. (Adm)