
SURUMBA.com - Pj Bupati Buton, Basiran, menyinggung soal pungutan liar (pungli) saat bersilaturahmi bersama para guru dan kepala sekolah di Ambuau, Kecamatan Lasalimu Selatan, Sabtu (Oktober 22, 2022).
Giat yang dirangkaikan dengan arisan Dharma Wanita Persatuan Dinas Pendidikan itu, dihadiri Penasehat Darma Wanita Kabupaten Buton, Ny. Deisy Natalia Rompas Basiran, dan Ketua Dharma Wanita Kabupaten Buton, Ny. Kiki Amalia Asnawi.
Juga nampak beberapa Anggota DPRD Buton, Kepala OPD, Camat lasalimu Selatan, LM Hidayat, SSos dan Ny. Wa Ode Sri Wahyuni, hadir dalam giat itu.

Di hadapan para pegiat pendidikan, Pj Bupati Basiran menegaskan, tidak ada yang namanya pungli di Buton. Segala sesuatunya harus dilakukan sesuai aturan dan perundang-undangan.
Kepala BPKAD Provinsi Sultra itu mengimbau Dinas Pendidikan untuk tidak mempersulit para guru yang malakukan kepengurusan administrasi. Apalagi dilakukan pungli.
"Kepada Dinas Pendidikan untuk memperhatikan para guru, dan memastikan pengurusan adminsitrasi di Diknas untuk tidak menghabiskan waktu guru, dan yang lebih penting adalah tidak lagi dipungut biaya," imbaunya.

Dan kepada pihak sekolah, Basiran menekankan agar terus memperbaiki sistem agar akreditasi sekolah tetap dipertahankan, bila perlu ditingkatkan.
Para guru juga diminta melaksanakan program belajar mengajar sesuai dengan kurikulum yang ditetapkan pemerintah pusat. Termasuk meningkat kompetensinya.
"Kemampuan guru bisa terbagi di wilayah Kabupaten Buton. Oleh sebab itu guru perlu dibimbing untuk meningkatkan kompetensi sehingga bisa menghasilkan guru yang berkualitas," tegasnya.
Terkait dengan sarana dan prasarana pendidikan, baik PAUD, TK, SD dan SMP dibutuhkan dapodik. Jangan sampai, kata Basiran, penyusunan Dapodik salah penginputan atau terjadi kekurangan data sehingga data lengkap.

“Perlu pembimbingan, siapa yang menginput data dapodik, dilatih dan dicek apakah data sudah di kirim," tutur Basiran.
Terkhusus ibu-ibu Dharma Wanita Persatuan, Basiran berpesan untuk mengaktifkan semua kegiatan pengurus. Sehingga terjadi hubungan silaturahim dan kekerabatan antara sesama istri ASN di Kecamatan Lasalimu Selatan.
Di tempat yang sama, Penasehat Dharma Wanita Kabupaten Buton, Ny. Deisy Natalia Rompas Basiran, mengapresiasi kegiatan tersebut. Karena menjadi momen membangun silaturahmi anggota DWP.

"Ini menjadi momen perkenalan Penasehat dan Ketua Dharma Wanita Persatuan Kabupaten Buton dengan ibu-ibu DWP di kecamatan," imbuhnya.
Deisy berharap, ibu-ibu DWP di Kecamatan lebih aktif lagi dalam melaksanakan kegiatan. Juga meningkatkan silaturahmi sesama anggota.
“Saya juga mengharapkan ibu-ibu Dharma Wanita untuk aktif pada kegiatan Dharma Wanita Persatuan Dinas Pendidikan,” ujarnya.

Usai pertemuan, Pj Bupati Basiran bersama rombongan meninjau Kantor Camat Lasalimu Selatan. Untuk diketahui, Pj Bupati Basiran merupakan Camat pertama di Kecamatan itu, ketika Lasalimu Selatan masih bagian Kecamatan Siotapina. (Din)