Diduga Gelapkan Dana Survei Balon Kepala Daerah, Ketua Golkar Buton Terancam Dipolisikan

Ilustrasi. (Ist)

SURUMBA.com - Ketua DPD II Partai Golkar Kabupaten Buton, Drs La Bakry MSi, terancam dipolisikan karena diduga menggelapkan dana survei dari Bakal Calon (Balon) Bupati Buton.

Ancaman itu dinyatakan salah seorang Balon Bupati Buton, H La Ode Nane, yang merasa tertipu setelah melihat hasil survei yang dilakukan oleh salah satu lembaga survei ternama Indonesia.

Dia menganggap La Bakry melakukan penipuan karena jumlah responden dari hasil survei tidak sesuai dengan yang disepakati bersama dalam berita acara.

Kepada media ini, La Ode Nane menjelaskan, pada April lalu, pihaknya diundang bersama sejumlah Balon Bupati Buton yang mendaftar di Partai Golkar untuk melakukan rapat di kediaman La Bakry, Desa Banabungi, Pasarwajo. Agendanya adalah membahas jumlah responden yang akan di survei beserta besaran biaya yang harus ditanggung bersama untuk membayar jasa lembaga survei.

Rapat pembahasan pentuan biaya survei di kediaman Ketua DPD II Partai Golkar Buton, La Bakry, Jumat (12 April 2022).

Kesimpulannya ketika itu, disepakati bahwa jasa survei yang harus ditanggung bersama sebesar Rp 300 juta dengan jumlah responden sebanyak 800 orang.

Jadi karena yang mendaftar di Partai Golkar ada enam orang, maka setiap orang harus menyetor Rp 50 juta ke rekening DPD II Parati Golkar Buton, baru kemudian dilanjutkan ke lembaga survei.

Namun yang terjadi belakangan sebagaimana laporan hasil survei yang diperoleh, jumlah responden yang di survei ternyata sudah melenceng dari kesepakatan. Atas itu, La Ode Nane menggap ini sebagai penipuan.

“Mereka melakukan penipuan. Karena kesepakatan untuk patungan biaya survei itu dengan 800 responden biayanya 300 juta. Tapi pada pelakasanaannya mereka ambil yang 400 responden dengan biaya 150 juta,” ungkap La Ode Nane.

Dia mengaku, hingga survei selesai dilakukan, pihaknya tidak pernah mendapat pemberitahuan dari Partai Golkar Buton soal perubahan jumlah responden. “Nanti muncul hasil survei baru kita lihat, oh ternyata responden 400 dan yang diwawancara hanya 220, hanya 55 persen juga. Jadi Pak Bakry harus bertanggungjawab dengan manipulasi ini.”

Berita acara perihal kesepakatan biayai survei yang harus ditanggung bersama.

Menurut La Ode Nane, jika ada perubahan jumlah responden mestinya para kandidat Balon Bupati Buton diundang kembali untuk dibahas ulang seperti pembahasan awal. Tapi yang terjadi pengurus Golkar Buton memilih  jalan tertutup.

Olehnya supaya terang benderang, La Ode Nane menegaskan akan mempolisikan Ketua DPD II Partai Golkar Buton, La Bakry, atas dugaan penipuan. Bahkan bila perlu sampai ke Mabes Polri.

“Kami meras tertipu. Dana yang kami kumpul satu orang 50 juta itu, dia hanya keluarkan 150 juta. Diturunkan ke 400 responden berarti dia ada 150 juta. Jadi ini fakta penipuan. Jangan main-main ini. Saya akan keberatan sampai di Mabes, bukan hanya di Polres Buton,” tegasnya.

Bukti transfer La Ode Nane ke rekening Partai Golkar Buton untuk membiayai survei Balon Kepala Daerah.

Selain melapor ke Polisi, pengusaha Migas ini akan melaporkan lagi La Bakry ke DPP Partai Golkar.

“Itu sudan barang jelas. Kami akan laporkan La Bakry sampai ke DPP Golkar tentang masalah ini,” tandasnya.

Hingga berita ini diterbitkan, Ketua DPD II Partai Golkar Buton La Bakry belum merespon konfirmasi  awak media. (Adm)

TERKINI