
SURUMBA.com - Angka stunting Kabupaten Buton mengalami peningkatan sebesar 4,6 persen atau dari sebelumnya 32,6 persen menjadi 37,2 persen berdasarkan hasil Survei Kesehatan Indonesia (SKI). Hal ini terungkap dalam rapat percepatan penurunan stunting (TPPS) yang dipimpin Sekda Buton, Asnawi Jamaluddin, di Aula Kantor Bupati Buton, Takawa, Senin (13 Mei 2024).
Kendati meningkat berdasarkan SKI, namun menurut survei Elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (e-PPGBM), angka stunting Kabupaten Buton justru menurun sebesar 2,43 persen atau dari sebelumnya 19,22 persen menjadi 16,79 persen.
Namun demikian, angka stunting Kabupaten Buton yang terbaru ini harus ditekan lagi sebesar 2,79 persen supaya dapat mencapai target nasional sebesar 14 persen tahun 2024.

Sekda Buton dalam memimpin rapat menegaskan, kedua hasil survei tersebut harus menjadi perhatian agar dalam pelaksanaan dan penentuan kebijakan dapat dilakukan intervensi yang tepat sasaran.
“Saat ini kita harus ketahui yang mana menjadi celah untuk melakukan intervensi kepada masyarakat kita dapat benar-benar tepat sasaran,” ujarnya.
Jenderal ASN itu juga menekankan perlunya dilakukan langkah-langkah kongkret serta penguatan koordinasi kolaborasi antar lintas sektor dalam percepatan penurunan dan pencegahan stunting.
“Kita harus terus membangun komitmen dalam penanganan stunting dengan memperkuat koordinasi OPD terkait dan pelibatan seluruh unsur stake holder agar bersama-sama bekerja untuk percepatan penurunan stunting kita,” tegasnya.
Sekda mengatakan bahwa stunting merupakan program prioritas pemerintah dan juga merupakan permasalahan yang serius dalam pembangunan sumber daya manusia di Indonesia saat ini dan masa datan.
"Kita sudah memetakan beberapa hal yang harus dilakukan dan harapannya setelah pertemuan ini sudah dapat dilaksanakan secara langsung di lapangan dengan efektif agar nanti kita bisa lihat dan evaluasi penanganan stunting setelah kita intervensi,” jelasnya. (Adm)