Jenguk Pasien Gizi Buruk, La Bakry Garansikan Biaya Pengobatan Sampai Sembuh

Post Image
Bupati Buton, La Bakry, menjenguk pasien gizi buruk di RSUD Buton, Jumat (Juli 9, 2021). (Foto: Ist)

SURUMBA.com - Seorang anak penderita gizi buruk, Nur Hafizah (4), asal Desa Banabungi, Kecamatan Pasarwajo, yang dirawat di RSUD Buton mendapat perhatian serius dari pemerintah setempat.

Bupati Buton, La Bakry, bersama Kapolres Buton, AKBP Gunarko, menyempatkan diri mengunjungi pasien, Jumat (Juli 9, 2021).

Menurut La Bakry, pasien gizi buruk ini menderita penyakit bawaan sejak umur tiga bulan. Nur Hafizah memiliki kelainan sehingga tidak dapat diberi nutrisi maupun ASI karena alergi susu.

Sebagai bentuk perhatian, La Bakry menegaskan, semua biaya pengobatan Nur Hafizah akan ditanggung Pemkab Buton hingga sembuh.

“Biayanya ditanggung pemerintah daerah sampai dia sembuh,” katanya.

Sementara itu, Direktur RSUD Buton, dr Ramli Code, menjelaskan gizi buruk yang diderita Nur Hafizah sudah sangat luar biasa berat. Sebab, pasien juga mengalami gangguan penyakit lain mulai infeksi paru-paru hingga gangguan lambung.

"Usia 4 tahun dengan berat tujuh kilo itu merupakan gizi buruk yang sangat luar biasa berat. Sudah banyak gangguan penyakitnya, infeksi paru-paru, ganguan lambung, sehingga untuk mengembalikan berat badan normal, bukan kita pesimis, panjang penanganannya, masih lama. Kalau ada penyakit infeksinya kita tangani dulu penyakit infeksi paru-parunya. Itu sudah masuk perhatian dunia sebanarnya gizi buruk,” ujarnya.

Ramli Code menyesalkan hal ini terjadi. Harusnya cepat terdeteksi oleh petugas kesehatan desa. Apalagi pengentasan gizi buruk merupakan salah satu program utaman nasional.

"Harusnya sebelum sakit begini sudah terdeteksi Puskesmas karena di Puskesmas ada Posyandu tingkat desa dan kelurahan. Apakah ibunya yang tidak bawa ke Posyandu atau petugasnya yang tidak melihat kasus ini di wilayahnya, yang pasti program gizi buruk masuk program nasional yang utama,” katanya.

Dia menjelaskan, andaipun pasien gizi buruk ini berhasil disembuhkan, nantinya akibat gizi buruk yang dideritanya akan berpengaruh pada perkembangan otak.

“Yang sangat berpengaruh kalau gizi buruk begini otaknya. Perkembangan otaknya akan berpengaruh kalau dia tumbuh besar. Coba bayangkan 4 tahun baru tujuh kilo. Harusnya idealnya, paling sudah bisa berjalan, sudah bisa berdiri. Ini kan tidak bisa jalan dan berdiri,” ungkapnya.

“Dokter ahli anak sudah menangani. Kami juga banyak yang tanya kenapa tidak rujuk. Tidak ada opsi rujukan juga. Penanganan sama, dokter anak dan Baubau tidak ada teknologi yang bisa lebih, hanya dengan obat cairan yang masuk, jadi tetap itu. Dan dibiayai oleh Pemda Buton. Pak Bupati sudah sampaikan kepada saya,” tukasnya. (din)

TERKINI