Program Gizi Berujung Keracunan: 23 Balita dan Ibu Hamil Dirawat di Puskemas Wolowa

Post Image
Puluhan warga dari berbagai desa di Kecamatan Wolowa terlihat memenuhi area Puskesmas Wolowa, Senin malam (26 Mei 2025), setelah ratusan balita dan puluhan ibu hamil mengalami gejala muntah dan pusing usai mengonsumsi makanan tambahan.

Surumba.com - Program pemberian makanan tambahan bagi balita dan ibu hamil di Kecamatan Wolowa, Kabupaten Buton, berubah menjadi insiden darurat kesehatan. Sedikitnya 23 orang mengalami dugaan keracunan usai menyantap makanan dari kegiatan Posyandu pada Senin (26 Mei 2025).

Kegiatan ini merupakan bagian dari intervensi gizi yang menyasar 103 balita dan ibu hamil penerima manfaat. Namun pasca pembagian makanan tambahan, puluhan warga dari desa Wolowa Baru, Matawia, Bungi, Kaumbu, dan Galanti mulai berdatangan ke Puskesmas Wolowa dengan keluhan pusing, muntah berulang, hingga tubuh lemas.

Empat balita yang kondisinya memburuk telah dirujuk ke RSUD Buton untuk mendapatkan penanganan medis lanjutan.

Seorang ibu mengisahkan anaknya mulai muntah setelah menyantap bubur ayam dan pisang dari paket makanan tambahan yang dibagikan kader Posyandu.

“Karena makan makanan tambahan itu, yang dapat makanan tambahan itu kan kakaknya tapi kakaknya tidak mau makan, saya kasih rasa mi adeknya, yang makan satu suap, pas dia makan itu dia tidur saya kasi susu dia, saya ASI pas itu dia muntah, muntahnya itu berulang terus pas empat kali muntah,” katanya dilansir dari monitorsultra.com.

Ia juga menyebutkan makanan yang dikonsumsi anaknya itu hanya bubur ayam dan pisang.

“Bubur ayam, terus telur pisang sama kerupuk, yang dia makan tadi pisang sama bubur. Dia makan tadi sekitar jam 12 siang pas muntahnya sekitar jam 2 lewat setengah tiga,” sebut orang tua anak ini.

Hal serupa diungkapkan seorang bibi dari balita lain yang juga mengalami gejala serupa.

“Dia makan bubur ayam jam 11 tadi dari kader Posyandu, dia kena (muntah-red) sore tadi jam 3, dia rasakan pusing sampai dia muntah-muntah tidak berhenti, saya kira muntah biasa, dia muntah begitu dia senang lagi padahal dia muntah terus dia pucat mi dia loyo,” katanya.

Pihak Puskesmas Wolowa melalui Kepala Puskesmas, Zainuddin, menghimbau masyarakat agar segera melapor jika mengalami gejala mencurigakan usai mengonsumsi makanan tambahan.

“Harapan saya kalau masih ada masyarakat yang merasa pusing segera melapor ke Puskesmas supaya kami berikan pelayanan,” tutupnya.

Sementara itu, aparat gabungan dari Babinsa dan Kepolisian Wolowa turut membantu pelayanan di lokasi puskesmas yang dipenuhi korban. Situasi darurat ini masih terus berlangsung hingga berita ini diterbitkan.

Dugaan Sementara Makanan dari Catering Luar Desa

Berdasarkan informasi yang dihimpun, makanan tambahan tersebut diketahui dipesan dari  catering di salah satu kelurahan Kecamatan Pasarwajo. Padahal, pada tahun-tahun sebelumnya, makanan tambahan biasanya disiapkan oleh kader Posyandu di masing-masing desa.

Perubahan sistem pengadaan ini kini menjadi sorotan. Warga mempertanyakan keamanan dan kelayakan makanan yang diberikan, serta meminta transparansi dari pihak terkait. (Adm)

TERKINI