Solusi Penanganan Pendemi Covid-19

Post Image
Rahcmat. (Foto: Ist)

 

Oleh: Rahcmat
Mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Dayanu Ikhsanuddin

Virus Corona atau lebih dikenal dengan Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) merupakan golongan virus yang menyerang sistim pernapasan seperti infeksi paru-paru. Gejalanya bervariasi mulai dari ringan hingga berat. Ada pula kebanyakan orang terinfeksi tidak merasakan gejala. Hanya saja, bila menyerang orang dengan daya tahan tubuh lemah dapat menyebabkan kematian. Inilah bahaya dari penyakit ini yang menular begitu cepat ke siapa saja namun belum ditemukan obatnya.

Infeksi virus Corona atau Covid-19 pertama kali ditemukan di Kota Wuhan, China pada akhir Desember 2019 lalu. Hanya dalam hitungan bulan, penularannya telah menyabar ke seluruh negara di dunia Indonesia. Indonesi mengumumkan adanya kasus Covid-19 pada Maret 2020.

Ciri-ciri infeksi Covid-19 yang menulari orang Indonesia gejalanya mengalami flu seperti hidung berair dan meler, sakit kepala, batuk, nyeri tenggorokan dan demam. Ada pula merasakan gejala penyakit infeksi pernapasan berat seperti demam tinggi, batuk berdahak bahkan berdarah, sesak napas, dan nyeri dada. Namun secara umum, ada 3 gejala yang bisa menandakan seseorang terinfeksi virus corona, yaitu :

  1. Demam
  2. Batuk
  3. Sesak napas

Dugaan awal munculnya virus ini tertular dari hewan ke manusia. Namun kemudianm diketahui bahwa virus corona juga menular dari manusia ke manusia. Seseorang dapat tertular covid-19 melalui berbagai cara, yaitu:

  1. Tidak sengaja menghirup percikan lidah dari bersin atau batuk penderita covid-19
  2. Memegang hidung atau mulut tanpa mencuci tangan terlebih dahulu, setelah menyentuh benda yang terkena cipratan air liur penderita covid-19
  3. Kontak jarak dekat dengan penderita covid-19, misalkan bersentuhan atau berjabat tangan.

Virus corona dapat menginfeksi siapa saja, tetapi efeknya akan lebih berbahaya atau bahkan fatal bila terjadi pada orang lanjut usia, ibu hamil, orang yang sedang sakit, atau orang yang daya tahan tubuh lemah.

Di Indonesia sendiri, Covid-19 sudah menyerang hampir seluruh daerah. Tentu akan semakin meluas bila tidak ditangani dengan baik. Utamanya dukungan dari kesadaran masyarakat.

Sejauh ini langkah pemerintah dalam menanggulangi pandemi Covid-19 adalah dengan cara membuat beberapa kebijakan seperti layanan call center, PSBB, memperketat regulasi pengecekan suhu di sarana kesehatan dan prasarana umum lainnya.

Namun saya rasa, cek kesehatan pada setiap rumah melalui kerjasama RT dan RW lebih memiliki kelebihan tertentu yaitu selain jangkauannya merata, pengawasannya juga mudah dilakukan. Sebab bila hanya mengandalkan rumah sakit atau puskemas sebagai tempat pengecekan, maka potensi penularan masih sangat besar. Penyakit yang tak terlihat ini dapat menulari seluruh pengunjung fasilitas kesehatan tersebut termasuk tenaga kesehatan (nakes) sendiri. Apalagi dukungan kelengkapan alat hingga pelindung diri utamanya di puskesmas-puskesmas masih tergolong minim.

Olehnya, saya menyarankan jika alangkah lebih baiknya petugas kesehatan yang mengunjungi masyarakat dari rumah ke rumah dengan bekersajasama dengan pemerintah desa/kelurahan setempat. Prosedur ini dapat dilakukan dengan cepat dan sistematis karna pengecekan tidaklah sulit bahkan bisa dilakukan hanya dengan pengecekan suhu, dan kesuksesan pemerataan pengecekan sangat lah mungkin karna akan sangat mirip dengan prosedur fogging dalam mengatasi DBD yaitu rumah ke rumah.

TERKINI