Saudara-Saudaraku Yang Memimpin

Post Image
Rami Musrady Zaini.

Oleh: 
Rami Musrady Zaini

MEMANGLAH orang yang hendak membawakan kebenaran itu, ibarat orang berdiri antara dua pihak. Kawan dapat, musuh pun dapat. Keduanya datang bersama sama. Hanya orang yang tidak memiliki musuh, yang tidak memiliki kawan. 

Jadi kalau saudara mau mempunyai banyak kawan, musuh saudara pun akan banyak. Tidaklah Tuhan memberikan kepada orang yang berjuang itu kawan saja tanpa lawan. Kalau memang lawan sudah tidak ada, tentu tidak ada lagi perjuangan.

Sukarnya, orang yang sedang memperjuangkan yang benar itu matanya hanya tertuju kepada lawan lawan saja. Yang dilihatnya hanyalah di mana-mana orang mengejek dan orang memaki lalu dia menjadi sesak nafas dan putus asa. 

Akan tetapi dia harus melihat juga bahwa Tuhan mengadakan tiap-tiap sesuatu dalam pasangan. Ini pun ada pasangannya, sebagaimana ada wanita dan pria, ada negatif ada positif, ada bathil ada haq, begitu pula ada lawan ada kawan.

Selama kita masih hidup dalam sunnatullah yang berlaku di dunia fana ini, kita harus yakin bahwa apabila kita bergerak dalam masyarakat manusia biasa, bukan malaikat, maka ketahuilah bahwa pekerjaan yang kita lakukan tidak terlepas dari orang yang setuju dan dengan orang yang tidak setuju. 

Apatah lagi dalam diskursus daerah dan bernegara yang tak lepas dari jangkauan politik, segalanya selalu mungkin untuk menemui perbedaan-perbedaan. Disitulah kekuatan pemimpin dan memimpin, menjembatani perbedaan nan kepentingan untuk kemajuan dan perubahan daerah.

Karena perubahan tidak seperti konsep berdagang roti, menyiapkan bahannya di siang hari, mengolahnya di malam hari, menjualnya di dini hari, menghitung untungnya di sore hari. Perubahan tidak seperti itu. Butuh waktu dan energi besar, juga membutuhkan orang yang berjiwa besar dan tidak mendendam.

Benar kata pepatah Belanda yang sering digaung Agus Salim Leiden is Lijden, memimpin selalu dipenuhi pengorbanan dan penderitaan. Memimpin sejatinya adalah mendengar, karena kita sebenarnya tahu, dari suara kami lah saudara-saudara ada. Olehnya bawalah suara kami dan peluklah dalam sanubari saudara.

Selamat Berakhir Pekan.
 

TERKINI