
SURUMBA.com - Industri aspal Buton berpotensi go Internasional. Usai diteliti, aspal Buton ternyata memiliki kandungan luar biasa yang lebih bagus dari aspal luar negeri.
Hal itu diungkapkan Pj Bupati Buton, Basiran. Ia mengaku telah bertemu seorang ahli aspal yang telah melakukan kajian tentang aspal Buton.
Ahli aspal tersebut telah lama meneliti dan membuat teknologi pemurnian terhadap aspal Buton. Hanya saja, kata Basiran, sang ahli Aspal tersebut enggan dipublikasikan namanya.
Dengan begitu, Pj Bupati Basiran yakin, putusan Presiden Jokowi untuk stop impor aspal dalam dua tahun lagi, bisa saja lebih cepat dari kenyataannya.
"Saya yakin tidak sampai dua tahun aspal Buton akan mendunia dan stop impor," ucap Pj. Bupati Buton memperagakan ucapan ahli aspal kepadanya.
Ahli aspal tersebut mengaku, telah menciptakan teknologi pengolahan aspal Buton sejak 10 tahun lalu. Bahkan, ia sempat bereksperimen dengan aspal dari Trinidad USA, Venezuela dan Iran. Hasilny, aspal Buton memiliki keunikan tersendiri, memiliki struktur kandungan yang bagus, esktraksi aspal Buton selalu berhasil ia buat dengan teknogi yang dibuat sendiri.
"Saya ditemui lansung untuk membicarakan bagaimana pengelolaan potensi aspal Buton ke depannya, sehingga bisa menembus pasar Dunia," ujar Basiran.
Dalam mengelola aspal, sang ahli aspal tersebut menciptakan teknologi yang 100 persen produk dalam negeri. Hasilnya mengagetkan, ternyata aspal Buton tidak memiliki limbah buangan. Pasalnya, sisa ekstraksi aspal Buton, bisa dibuat untuk bahan industri lainnya seperti atap bangunan, bahkan dapat dijadikan sebagai bahan baku bubuk mesiu atau bahan pendorong pada senjata api, tetapi untuk saat ini belum terpikirkan untuk hal tersebut.
“Jadi Prisipnya tidak sampai dua tahun aspal Buton akan menghentikan import. Dan biaya atau harga ekstraksi aspal Buton lebih murah dari aspal import. Kalau pak Jokowi mengatakan dua tahun ke depan Buton menjadi pusat industri aspal bukan lagi hanya sebagai lokasi tambang, itu memang harus," ujar Basiran.
Bahkan, telah ada hasil produksi ekstraksi aspal Buton yang siap untuk digunakan sebagai bahan uji coba pada pengaspalan salah satu ruas jalan di Kabupaten Buton.
Karena janji sang ahli aspal tersebut, akan menyumbangkan 1 ton aspal hasil teknologi ekstaraksi aspal 100 persen yang ia ciptakan kepada Pemda Buton dalam waktu dekat, agar bisa diperlihatkan kepada publik bahwa industri hasil pengolahan aspal Buton sesuai harapan Bapak Presiden Jokowi dapat terwujud dalam waktu tidak cukup dua tahun.
“Dan Aspal Buton hasil ekstraksi tersebut dikemas dalam dalam kantung/karung seperti semen dengan isi setiap kantung/zak seberat 50kg, tentu berbeda dengan aspal Import yang disimpan dalam Drum,” tutup Basiran. (Din)