
SURUMBA.com - Pj Bupati Buton, Drs La Ode Mustari MSi, mengapresiasi kehadiran Institut Teknologi Kelautan (ITK) Buton, yang kampusnya berlokasi di Jalan Balai Kota No 1 Pasarwajo, Ibukota Kabupaten Buton.
“Majunya sebuah daerah itu adalah bagaimana uang berputar di suatu daerah tersebut, dengan cara kita membuka lapangan kerja sebagaimana yang disampaikan pihak kampus bahwa ketika kampus didirikan pasti samping kiri kanan akan tumbuh warung-warung makan, kos-kosan, mayoritas penduduk juga akan semakin tinggi sehingga yang tadinya bukan menjadi daerah tujuan akan perlahan-lahan menjadi daerah tujuan,” kata Pj Bupati Buton ketika menyampaikan sambutan pada kegiatan Perkenalan Kehidupan Kampus (PKK) Mahasiswa Baru (Maba) ITK Buton Tahun Akademik 2023-2024.
Kepala Daerah di Bumi penghasil aspal alam terbesar di dunia ini mengaku sangat mendukung keberadaan ITK Buton di Pasarwajo. “Dan Insya Allah Pemkab Buton akan menjalin kerja sama dengan ITK Buton".
Sekwan DPRD Provinsi Sultra ini yakin ketika ITK Buton Buton maju akan didatangi oleh seluruh masyarakat secara nasional. Untuk itu, Mantan Kepala BKD Provinsi ini mengajak mahasiswa ITK untuk menciptakan rasa kebanggaan dalam diri bahwa kami adalah pelopor-pelopor majunya ITKB kedepan.
“Kehadiran ITK Buton ini sangat cocok dan bagus untuk wilayah Kabupaten Buton. Karena secara geografis Kabupaten Buton cukup menjanjikan dengan kekayaan ekosistem serta luas perairan laut yang sangat luas,” katanya.
Rektor ITK Buton Prof Ir H La Sara MSi, membukaan kegiatan PPK Maba ITK Buton Tahun 2023-2024 yang didampingi Pj Bupati Buton, Pendiri Yayasan Sultra Raya H Ali Mazi SH, dan Ketua Yayasan Sultra Raya, Alvin Akawijaya Putra SH, di Aula Kampus ITK Buton, Pasarwajo, Selasa (3 Oktober 2023).
Juga dihadiri oleh Sekretaris Yayasan Sultra Raya, Asisten Pemerintahan kesra setda kabupaten Buton,Para Kepala OPD Lingkup Pemkab Buton, Para Kepala Sekolah SMA/SMK Kabupaten Buton, Para Dosen ITK Buton beserta mahasiswa Baru ITK Buton.
Terhitung 111 maba yang akan menimba ilmu di ITK TA 2023/2024 dengan rincian 36 mahasiswa Prodi Bioteknologi, 45 mahasiswa Prodi Akuakultur dan 30 mahasiswa Prodi Perikanan Tangkap, yang berasal dari berbagai wilayah seperti Pasarwajo, Wabula, Baubau, Siotapina, Lasalimu, Kendari dan wilayah lainnya.
“Di ITK Buton nantinya para mahasiswa nantinya tak hanya berkuliah saja namun juga belajar berorganisasi, melatih kepemimpinan, team work, manajerial dan tak hanya belajar mengenai hard skill saja namun juga soft skill sebagai bekal nantinya ketika terjun atau mengabdi di tengah-tengah Masyarakat,” kata Ketua Panitia Aslan Irunsya SSi MSi.
“Kami berharap mahasiswa dapat memanfaatkan kesempatan ini dengan sebaik mungkin dan ikut berperan aktif memajukan kampus ITKB sehingga kelak bisa menjadi individu yang cerdas, kritis dan inovatif,” lanjutnya.
Ketua Yayasan Sultra Raya, Alvin Akawijaya Putra mengatakan, ITK Buton merupakan suatu kebanggaan orang Buton.
“Saya mempunyai mimpi untuk Kabupaten Buton terutama maju dengan berdirinya ITKB ini adalah suatu langkah awal atas kemajuan Buton,” katanya.
“Dia berterima kasih kepada pendiri ITKB yang memberikan wewenang untuk menjalankan dan melihat kemajuan anak-anak di ITKB.
Rektor ITK Buton, Prof Ir H La Sara MSi, menyampaikan kuliah umum tentang peran riset inovatif dan sumber daya unggul dalam mendukung pembangunan kelautan dan perikanan di Indonesia.
Menurut Rekyot, ITK merupakan aset nasional yang ada di Pasarwajo wilayah Kabupaten Buton.
“Kepada mahasiswa baru dan mahasiswa sebelumnya jangan perna merasa kecil, kalian harus bangga karena apa yang disampaikan para dosenyang ada di ITK ini adalah berstandar nasional yang nanti Insya Allah akan dibuktikan dalam akreditasi nantinya,” katanya.
Era perguruan tinggi sekarang, lanjut La Sara, paradigmanya telah berubah. Jika dulu paradigmanya, dosen yang mengajar sekarang perguruan tinggi itu harus melahirkan konsep brilian yang bisa bermanfaat untuk merumuskan kebijakan pembangunan pemerintah daerah atau dimana saja. Dan perguruan tinggi itu harus memenuhi jawaban kebutuhan yang ada di tengah-tengah masyarakat untuk membangun daerah.
“Ke depan seharusnya teluk Pasarwajo ini harus menjadi salah satu icon pengembangan industri pariwisata berbasis kemaritiman. Dengan konsep merupakan konsep nasional yang ada di Pasarwajo. Oleh sebab itu karena pemikiran seperti itu saya mengharap kepada Pj. Bupati Buton harus didukung dengan kebijakan daerah untuk menetapkan kawasan pengembangan industri pariwisata berbasis kemaritiman. Sehingga kedepannya akan menjadi lokomotif untuk pembangunan daerah dan menciptakan lapangan kerja di daerah sehingga terciptanya pertumbuhan ekonomi daerah,” katanya.
H Ali Mazi SH: Banggalah jadi Mahasiswa ITK Buton
Sementara itu, Pendiri Yayasan Sultra Raya, H Ali Mazi SH, memotivasi para mahasiwa ITK Buton. “Kalian harus bangga karena perguruan tinggi yang besar harus dimiliki 60% dari putra putri daerah itu dan 40% itu baru kita mencari dari luar,” katanya.
“Sama dengan kita membesarkan pariwisata harus dihuni oleh orang orang dari daerah dan 40% baru kemudian dari luar,” katanya.
Mantan Gubernur Sultra dua periode ini mengatakan mahasiswa ITK, khususnya Maba yang baru melaksanakan orientasi atau pengenalan kampus, ketika telah berada di ITK akan disuguhkan kecerdasan dan kebebasan.
“Ada yang disebut dengan merdeka belajar. Dengan itu kalian akan diberikan kebebasan untuk berinovasi dan berpikir secara benar yang menjadi tujuan dari merdeka belajar,” katanya.
Tetapi karena kita ada di timur, lanjut Ali Mazi, tentu harus tetap menjunjung tinggi budaya-budaya lokal dan saling menghargai, menghormati dan menjalankan semua sesuai aturan sehingga kita dapat berguna untuk kehidupan masyarakat, bangsa maupun negara.
“Saya selaku pendiri dan pembina Yayasan Sultra Jaya 2020 menyampaikan terimakasih serta apresiasi kepada Rektor bersama para dosen, dan seluruh jajaran ITK Buton yang berpartisipasi dalam penyelenggaraan dalam kegiatan ini,” ujarnya.
Menurut Ketua DPW Partai Nasdem ini, acara penerimaan mahasiswa ITKB dengan jumlah mahasiswa sebanyak 111 orang merupakan angkatan ke dua tetapi sudah membumi secara nasional karena kebesaran seorang rektor.
“Potensi Lobster di karamba dalam 1 tahun panen mencapai 1,2 milyar jadi jika kita membudidayakan karamba lobster 10 buah maka 10 milyar satu tahun, dan kalau karamba inj kita bangun sebagai salah satu objek pariwisata di Kabupaten Buton ini menjadi sangat luar biasa karena disamping menghasilkan juga menjadi pariwisata,” katanya.
Dan kita bersyukur lanjut Politisi nasdem ini bahwa Rektor ITKB sangat dikenal secara nasional. Sehingga pengembangan budidaya lautan seperti lobster dan lain sebagainya akan dicoba di pulau Buton bersama-sama dengan mahasiswa ITKB. Sehingga mahasiswa ITKB sebelum tamat sudah memiliki penghasilan dan pengalaman.
“Selamat bergabung dengan senior-senior kalian ITKB, kembangkan potensi dan tingkatkan kualitas diri melalui ITKB demi masa depan gemilang, untuk itu penting bagi anak-anakku sekalian mahasiswa baru memahami dan menerapkan 7 filosofi burung rajawali yang merupakan kebanggaan kita,” katanya.
Hadirnya ITKB kata Ali MAzi agar kita dapat membudidayakan ikan yang besar di Pulau Buton. Maka semua masyarakat yang ada di pulau jawa yang makan ikan yang sudah berapa kali mati itu akan sehat karena mensuplai ikan segar dari Buton.
“Saya sangat mengharapkan kepada anak-anakku sekalian agar bangga menjadi mahasiswa ITK Buton dan harus banyak membaca buku agar pengawasan bertambah,” katanya. (Din)