Peringati Isra Mi'raj, Kapolres Buton Santuni Anak Yatim

Kapolres Buton, AKBP Gunarko, menyantuni anak yatim piatu di Pondok Pesantren Hidayatullah, Kelurahan Wakoko, Kecamatan Pasarwajo, Jumat (Maret 12, 2021). (Foto: Ist)

SURUMBA.com - Kapolres Buton, AKBP Gunarko, bersama Ketua Bhayangkari Cabang Buton, Ny Dewi Gunarko, menyantuni anak yatim piatu di Pondok Pesantren Hidayatullah, Kelurahan Wakoko, Kecamatan Pasarwajo, Jumat (Maret 12, 2021).

Penyantunan anak yatim piatu itu dilakukan usai Polres Buton menggelar peringatan Isra Mi'raj Nabi Muhammad SAW 1442 H/2021 M di Masjid Baitul Zannah Polres Buton.

Hadir dalam peringatan Isra Mi'raj yakni Kapolres Buton, AKBP Gunarko, Wakapolres Buton, Kompol La Umuri, pejabat utama Polres Buton, para Kapolsek jajaran, Pengurus Bhayangkari, dan personil Polres Buton yang beragama Islam dengan tetap mematuhi protokol kesehatan.

Kapolres Buton dalam sambutannya mengatakan Isra Mi’raj merupakan momentum yang sangat baik bagi umat Islam, sekaligus bertujuan untuk menambah tingkat keimanan dan ketaqwaan personil kepada Allah SWT.

“Kita sebagai anggota Polri diharapkan bisa mengaplikasikan peristiwa Isra Mi’raj dalam bertugas dan meminta semua anggota menjaga keamanan diri dan keluarganya serta selalu bersedia membantu masyarakat di lingkungannya,” ucapnya dikutip dari tribrata-news.buton.sultra.polri.go.id.

Tema Isra Mi'raj Nabi Muhammad SAW yang digelar Polres Buton kali ini yakni "Dengan Hikmah Isra Mi’raj Nabi Besar Muhammad SAW Kita Tingkatkan Disiplin Beribadah dan Bekerja Guna Mewujudkan Polri yang Presisi”.

Tampil sebagai penceramah Ketua MUI Buton, La Jawi. Dia menceritakan perjalanan Nabi Muhammad SAW ketika dipanggil Allah untuk melaksanakan Isra Mi’raj. Ketika itu dikenal sebagai tahun kesedihan karena Rasulullah ditinggal wafat istrinya yakni Khodijah.

“Khodijah sangat kaya. Seperti tiga tanah Makkah miliknya. Namun semua kekayaan itu digunakan untuk mendukung dakwah Rasulullah,” terangnya.

Selain istri, Rasulullah tahun itu juga ditinggal wafat pamannya yakni Abu Tholiba yang dikenal sebagai pembela dan melindungi Nabi.

Ditinggal dua orang itu, tentu membuat Nabi sedih. Makanya Rasulullah dipanggil menghadap Allah langsung dalam Mi’raj.

"Shalat adalah Mikrajnya orang mukmin. Maka punya masalah apapun, kita harus tetap istikomah shalat. Karena dengan shalat, kita akan mudah ditolong oleh Allah SWT,” pesannya. (din)

TERKINI