Nilai Investasi Aspal Buton PT KPA Capai Rp1,8 Triliun

Post Image
Kepala BKPM RI, Bahlil Lahadalia, didampingi Gubernur Sultra, Ali Mazi, Bupati Buton, La Bakry, dan Direktur Utama PT KPA, Irwan Hermanto, ketika meninjau pabrik aspal Buton milik PT KPA di Desa Suandala, Kecamatan Lasalimu, Minggu (Februari 28, 2021). (F

SURUMBA.com - Nilai invetasi pengolahan aspal Buton yang dilakukan PT Kartika Prima Abadi (KPA) di Desa Suandala, Kecamatan Lasalimu, Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara, mencapai Rp1,8 triliun hingga tahun 2025 mendatang.

Hal itu terungkap dalam pemaparan PT KPA tentang rencana pengolahan aspal Buton ekstarasi tahap I sampai II kepada Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) RI, Bahlil Lahadalia, didampingi Gubernur Sultra, Ali Mazi, Bupati Buton, La Bakry, dan Walikota Baubau, AS Tamrin, di Kantor PT KPA, Minggu (Februari 28, 2021).

Pada pengolahan aspal Buton ekstrasi tahap I, nilai investasinya sebanyak Rp385 miliar dengan kapasitas terpasang 100 ribu ton aspal ekstarak per tahun.

Sementara dari 100 ribu ton aspal yang sudah diekstrak tersebut, bahan baku batuan aspal yang dibutuhkan mencapai 500 ribu ton per tahun.

Jadwal spesialis pengujian dan kommissioning dimulai April 2021 atau dua bulan setelah ketibaan teknisi. Sedangkan produksi dimulai Mei 2021 atau tiga bulan setelah ketibaan teknisi.

Jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan dalam pengolahan aspal Buton ekstarasi tahap I sebanyak 200 personel.

Pabrik pengolahan aspal Buton ini akan terus lanjut ekstrasi tahap II hingga tahun 2025. Ketika itu, nilai invetasinya sudah mencapai antara Rp1,5 - Rp1,8 triliun dengan kapasitas terpasang 500 ribu ton aspal ekstrak per tahun.

Bahan baku batuan aspal yang dibutuhkan mencapai 2,5 juta ton per tahun.

Terhadap pemaparan PT KPA ini, Kepala BKPM RI, Bahlil Lahadalia mengatakan, Indonesia pada empat tahun ke depan dapat mengurangi impor aspal sebesar 50 persen per tahun. Sebagai gantinya untuk memenuhi kebutuhan aspal nasional akan disuplai dari Buton.

Jika hal tersebut terjadi maka akan menghemat devisa negara sebesar Rp46 triliun per tahun. (man)

TERKINI