LM Syafrin Hanamu Rusak Rumah Janda di Kombeli

Post Image
LM Safrin Hanamu melakukan pembokaran rumah salah seorang warga Kombeli untuk dibedah. (Foto: SURUMBA.com)

SURUMBA.com - LM Syafrin Hanamu kembali beraksi. Dia merusak rumah seorang janda tua, Wa Siwua (70), di Kelurahan Kombeli, Kecamatan Pasarwajo, Selasa (Januari 26, 2021).

Camat Pasarwajo, Amruddin, dan Lurah Kombeli, La Nurumai, yang ada di lokasi tak dapat menghentikan ulah LM Syafrin Hanamu karena memang rumah tersebut dirusak untuk dibedah alias diganti baru.

Onwer 001 Bionerve Indonesia ini memang dikenal gemar bersedekah. Rumah Wa Siwua merupakan rumah ketiga yang dibedahnya dari target 70 rumah di Kabupaten Buton.

The King of Sedekah sebelumnya telah sukses membedah dua rumah janda lainnya yakni Wa Maisa di Kelurahan Pasarwajo, dan rumah Wa Hariasa di Kelurahan Awainulu. Dalam waktu dekat dia akan membedah lagi rumah tak layak huni di Desa Lambusango Timur, Kecamatan Kapontori.

Sementara rumah tak layak huni di wilayah kecamatan lain tinggal menunggu giliran karena datanya sudah dia kantongi.

"Target kita 70 rumah. Tahun ini kita rencanakan harus selesai," kata LM Syafrin Hanamu ketika ditemui di sela kesibukannya membokar rumah Wa Siwua.

Syafrin mengaku, setiap unit rumah yang dibedah menelan anggaran Rp100 juta. Jadi bila 70 rumah, berarti membutuhkan biaya Rp7 miliar.

Anggaran sebesar itu dia ambilkan dari kantong pribadi dan sedekah para dermawan melalui Yayasan Rumah Sedekah Indonesia.

"Anggaran pribadi. Ada juga sumbangan teman-teman dari Yayasan Rumah Sedekah Indonesia. Kebetulan saya presiden direkturnya. Makanya ada The Power of Sedekah. Tujuannya kita ingin menginspirasi orang-orang untuk bagaimana bersedekah," ucapnya.

Dia mengatakan, dari target 70 rumah yang akan dibedah, modelnya tidak akan sama. "70 unit, 70 desain. Kita tidak bedah biasa. Sebelum kita bedah, kita desain dulu. Yang mendesain dari Jakarya," katanya.

Konsep bedah rumah LM Syafrin Hanamu ke depan akan lebih dipercepat lagi. Direncanakan dibangun dalam waktu 1 x 24 jam. "Tapi sekarang masih kita buatkan konsepnya."

Menurut dia, pemerintah daerah harus dibantu untuk memperbaiki rumah tak layak huni. Sebab, sebagaimana data yang dia perolah, ada ribuan rumah tak layak huni di Kabupaten Buton. Sementara disisi lain, pemerintah hanya dapat membantu puluhan unit saja setiap tahun. Jika demikian, maka butuh waktu puluhan tahun baru dapat terselesaikan semua.

"Ini yang membuat kita buat terobosan untuk membuat rumah instan, cepat," ujarnya.

Syafrin Hanamu mengaku bedah rumah dan sedekah lainnya tidak berhubungan dengan politik. Apa yang dia lakukan juga berlaku sama di berbagai kota lain di Indonesia.

"Sedekah ini nda hubungannya dengan politik. Ini sudah kita lakukan di berbagai kota. Jadi bukan di Buton saja, kita sudah lakukan di NTT, Makassar, dan kota lainnya," imbuhnya

Sebagai putera Buton yang sukses di perantauan, Syafrin Hanamu merasa ironi setelah kembali melihat perkembangan daerah sendiri. Olehnya, dia mengajak kaum dermawan lain untuk bersama-sama membantu sesama dengan cara sedekah.

"Warga Buton hari ini masih berpikir apa yang akan kita makan besok. Itu merupakan ironi di atas tanah yang subur. Kalau hal ini kita biarkan berarti kita ikut zolim juga," tukasnya.

Selain bedah rumah, LM Syafrin Hanamu juga memiliki program bantuan lain berupa mesin penetas telur 100 unit dan karamba 16 unit.

"Karamba ini kita bagi di kecamatan yang memiliki teluk seperti Pasarwajo, Lasalimu dan Kapontori."

Sementara bantuan sembako yang dia bagikan kepada KK miskin sudah menjadi sedekah rutinnya setiap bulan.

"Kalau sembako ini sudah menjadi sedekah rutin setiap satu bulan. Ada ratusan paket per bulannya. Kemarin dari Kapontori kita bagi," tandasnya. (man)

TERKINI