
SURUMBA.com - Pj Bupati Buton, Basiran, begitu selektif dalam penanganan Stunting dan penurunan angka kematian ibu dan anak di wilayah Kabupaten Buton.
Dalam setiap pertemuan, baik ketika turun di Desa maupun dalam forum-forum resmi, Basiran selalu menegaskan ke semua stakeholder untuk serius menangani Stunting.
“Untuk mewujudkan SDM Buton yang sehat dan kuat, perlu memperhatikan urusan pemerintahan di bidang kesehatan dan pendidikan yang menjadi kewenangan Pemda Kabupaten Buton,” kata Basiran.
Untuk itu, ia selalu mengajak warga agar memenuhi asupan gizi keluarga dengan memanfaatkan pekarangan menanam tanaman holtilkutura seperti Pepaya California dan Kelor. Termasuk menekankan kepada kaum ibu untuk memberikan ASI pada balita sebagai asupan gizi bagi bayi.
Menindak lanjuti hal itu, Kepala Dinas Kesehatan Buton, Syafaruddin, bergerak cepat melakukan tindakan.
“Tim gizi Dinas Kesehatan dan Puskesmas Wakaokili melakukan kunjungan rumah menyasar balita yang tergolong stunting dan kurang gizi di Desa Kaongke ongkea, Kecamatan Pasarwajo, Buton,” tuturnya.
Dinkes melalui Puskesmas telah melakukan Intervensi gizi berupa Pemberian Makanan Tambahan (PMT), pemulihan selama 90 hari, konseling kepada ibu balita tentang Pemberian Makan Bayi dan Anak (PMBA), pemberian vitamin A dan pemantauan tumbuh kembang balita secara rutin di Posyandu.
“Dengan upaya yang telah dilakukan ini, maka diharapkan balita tersebut dapat keluar dari status stunting dan gizi kurang,” harap Syafaruddin.
Kegiatan serupa, lanjut Syafaruddin, akan dilaksanakan juga oleh Puskesmas lainnya di wilayah Kabupaten Buton. (Din)