
SURUMBA.com - Anggota Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Buton mengikuti video conference rapat pemantauan Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) serentak di Kabupaten Buton dan Kabupaten Poso oleh Ditjen Bina Pemerintahan Desa Kemendagri RI, di lokasi pemilihan TPS 1 dan 2 Desa Laburunci, Sabtu (Desember 4, 2021).
Bupati Buton La Bakry didampingi Kapolres Buton AKBP Gunarko, Dandim 1413 Buton Letkol Arm. Muhamad Faozan, Kepala Kejaksaan Negeri Buton Ledrik Viktor Mesak Takaendengan, Asisten I Setda Buton Alimani, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Murtaba Muru dan Camat Pasarwajo Amruddin.
Bupati La Bakry menjelaskan bahwa Pilkades di Buton dilaksanakan serentak di 23 desa, diawali dengan proses pendaftaran calon, kampanye dan deklarasi damai siap menang siap kalah dari para calon kepala desa sejak dua hari yang lalu.
"Pelaksanaan Pilkades serentak di Kabupaten Buton seperti kita ketahui mengalami penundaan kurang lebih dua bulan. Pelaksanaan hari ini sudah dimulai tahapan-tahapannya dari tahap pendaftaran, kampanye, dan dua hari lalu kami melakukan deklarasi damai dengan para calon kepala desa se-Kabupaten Buton dengan tagline siap kalah siap menang, dan alhamdulillah semua sudah menandatangani kesepakatan untuk menerima apapun hasil pemungutan suara dari masyarakat pada hari ini," jelasnya.
Tentunya pelaksanaan Pilkades tersebut tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat sesuai arahan Mendagri. Hal ini guna mencegah munculnya klaster baru penyebaran Covid-19 dari pelaksanaan Pilkades.
"Dan kami juga anggota Forkopimda terus melakukan koordinasi untuk memastikan di setiap TPS menerapkan protokol kesehatan yang ketat sesuai arahan Pak Menteri. Dari 23 desa terlaksananya Pilkades, semua menerapkan protokol kesehatan yang ketat dengan 5 M. Bagi pemilih saat akan memasuki TPS melalui pengecekan yang ketat, diperiksa suhu tubuh dengan thermalgun dan wajib memakai masker," ujar La Bakry.
"Hari ini kita di TPS 1 dan 2 di Desa Laburunci dan bisa dilihat nanti posisi mereka, tata letaknya tidak jauh beda dengan Pilkada maupun Pilpres, malah lebih meriah, lebih seru karena langsung berkaitan dengan kepentingan masyarakat di desanya. Di desa ini ada 4 calon yang bersaing memperebutkan suara masyarakat dan kita tunggu siapa nanti yang akan diberi amanah menjadi kepala desa," sambung orang nomor satu di Buton itu.
Selaku pimpinan rapat, Direktur Penataan dan Administrasi Pemerintahan Desa Ditjen Bina Pemerintahan Desa Kemendagri RI, Aferi S. Fudail mengungkapkan, dalam beberapa waktu terakhir, seiring dengan berkembangnya Pandemi Covid-19, pihaknya mengeluarkan kebijakan-kebijakan terkait pelaksanaan Pilkades agar dapat berjalan aman dan kondusif agar tidak menjadi klaster baru penularan Covid-19.
"Berdasarkan Permendagri dan surat Mendagri yang dikeluarkan tanggal 9 Oktober 2021 menegaskan tiga hal untuk menjadi acuan kita yaitu penundaan Pilkades serentak tetap diberlakukan pada daerah-daerah yang menduduki kriteria level 4 dan begitupun desa dengan zona merah, pelaksanaan Pilkades agar memperkuat koordinasi dengan forkopimda untuk menjaga kondusivitas dan stabilitas keamanan, serta penerapan protokol kesehatan dengan 5 M juga mempercepat pelaksanaan vaksinasi untuk memberikan ruang bagi pelaksanaan pilkades," tuturnya.
Di tempat yang sama, Kapolres Buton AKBP Gunarko menyebut, menurunkan 170 personil untuk pengamanan Pilkades serentak di 23 desa dibantu Brimob Polda Sultra, personil TNI, dan aparat Pol PP juga linmas di tiap desa dan kecamatan.
"Sesuai yang disampaikan Pak Bupati, konstentasi Pilkades ini lebih hangat dibanding dengan Pilkada atau Pilpres, karena langsung bersentuhan dengan masyarakat. Untuk itu, kami tidak "under estimate" dalam hal pengamanan. Kami memaksimalkan anggota kami. Dalam pilkades untuk 23 desa, kami sudah libatkan sekitar 170 personil dari kepolisian, itu juga diperkuat dari Brimob Polda Sultra, kemudian kami juga diback up dari rekan TNI, pak Dandim juga hadir bersama kami, khususnya dari jajaran Koramil. Pengamanan juga diperkuat dari rekan-rekan Satpol PP dan linmas yang ada di tiap desa dan kecamatan," terangnya.
Sesuai perkiraan dari intelijen Polres Buton, lanjut Kapolres, kami menggunakan pola rawan dan sangat rawan untuk memaksimalkan pengamanan Pilkades di lapangan.
Sementara itu, Dandim 1413 Buton, Letkol Arm.Muhamad Faozan menegaskan, meski tanggung jawab pengamanan ada di pundak Kapolres, namun selaku unsur TNI punya tanggung jawab menjaga suasana di Kabupaten Buton tetap kondusif. Mulai dari tahap awal pendaftaran calon, saat ini pelaksanaan Pilkades dan tahap akhir nantinya.
"Kami mengedepankan ranah deteksi dini dan cegah dini untuk menyikapi beberapa kejadian terakhir di Kabupaten Buton. Alhamdulillah, sinergitas yang terbangun dengan Pemda juga sangat baik selama ini, sehingga jika terjadi hambatan Insya Allah kita dapat menyelesaikan dengan baik," tuturnya.
Untuk diketahui, ada 23 Desa dari 6 kecamatan, kecuali Kecamatan Wolowa yang melaksanakan Pilkades serentak di Kabupaten Buton. Dan ada 11 desa yang mempunyai 5 calon kepala desa yang bersaing untuk terpilih.
Usai Vidcon dari lokasi TPS di Laburunci, anggota Forkopimda Buton bergerak memantau pelaksanaan Pilkades di sejumlah TPS antara lain di Desa Dongkala dan Banabungi. Berdasarkan pantauan sejauh ini, pelaksanaan pilkades serentak di Kabupaten Buton berlangsung aman dan kondusif. (din)