Cegah Stunting, Pemkab Buton Sasar Remaja Putri di Sekolah

Post Image
Pj Bupati Buton, La Ode Mustari, memberikan tablet tambah darah kepada remaja putri di SMAN 2 Lasalimu Selatan, Kamis (19 Oktober 2023).

SURUMBA.com - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Buton menyasar remaja putri di sekolah dalam upaya pencegahan stunting. Kali ini yang menjadi lokus SMAN 2 Lasalimu Selatan pada Kamis (19 Oktober 2023). 

Ketika itu, Tim Penggerak PKK bersama Dinas Kesehatan (Dinkes) menjadi ujung tombak Pemkab Buton. Aksi Bergizi menjadi nama program dirangkaikan dengan pemberian tablet tambah darah untuk siswa putri. 

Menurut Kepala Dinkes Kabupaten Buton, Safaruddin, aksi bergizi di sekolah dilatarbelakangi oleh tingginya prevalensi anemia pada remaja putri yang dapat berpotensi meningkatkan terjadinya stunting di masa depan. 

“Aksi bergizi di sekolah ini dilatarbelakangi prevalensi anemia atau kurang darah pada remaja putri cukup tinggi sehingga itu akan meningkatkan terjadinya stunting di masa depan," kata  Safaruddin saat menyampaikan laporan Aksi Bergizi di SMAN 2 Lasalimu Selatan. 

Dia menjelaskan, anemia merupakan kondisi rendahnya hemoglobin dalam tubuh. Sementara hemoglobin berfungsi sebagai pengikat oksigen yang masuk dalam sel tubuh hingga ke otak dan organ reproduksi. 

Olehnya, apabila remaja putri mengalami anemia, maka perkembangan organ reproduksinya tidak dapat berkembang secara optimal sehingga ketika berkeluarga organ tersebut tidak berkembang dengan baik untuk pertumbuhan janin. Sehingga dengan begitu dapat menyumbangkan angka stunting di masa depan. 

“Upaya pemerintah dalam mencapai generasi emas 2045, Indonesia yang ke 100 tahun, maka kita mulai dari sekarang hingga ke depannya anak-anak kita tumbuh dengan sehat dan ke depannya mempunyai daya saing yang tinggi dan dapat bersaing di era yang akan datang,” katanya. 

Safaruddin berharap, rangkaian kegiatan aksi bergizi ini dapat terus berkelanjutan melalui peningkatan peran usaha kesehatan sekolah.

Senada dengan Kepala Dinkes Buton, Pj Ketua TP PKK Kabupaten Buton, Andi Asniwati Mustari, berharap kegiatan aksi bergizi dapat terus berlanjut guna mengatasi stunting. 

Peran kaum ibu juga sangat diharapkan dalam mengayomi dan memperhatikan anak-anaknya mulai dari kebersihan, kesehatan dan pemberian makanan  bergizi terhadap anak. Apalagi anak  merupakan anugerah dan harapan masa depan bangsa. 

Sementara itu, Pj Bupati Buton,  La Ode Mustari, menyampaikan prevalensi stunting di Kabupaten Buton terus mengalami penurunan dimana tahun 2022 sebesar 19,22 persen dan turun menjadi 17,44 persen tahun 2023. Diharapkan pada  2024 turun hingga 14 persen sesuai dengan arahan pemerintah pusat.

“Oleh sebab itu mulai sekarang kita harus berupaya bersama melakukan pencegahan dan penurunan stunting melalui intervensi gizi seperti intervensi remaja putri, ibu hamil, maupun balita,” ujarnya. 

Dalam intervensi gizi, kata Sekwan DPRD Sultra ini, yang sangat penting yakni  mengonsumsi makanan bergizi terutama di wilayah pesisir memiliki potensi ikan yang melimpah dan segar. 

“Saya mengingatkan kepada anak-anak semua agar jangan membiasakan memakan makan siap saji yang tidak mengandung gizi yang sehat tapi  memperbanyak makan makanan seperti ikan yang kaya akan protein,” katanya. 

“Termaksud juga dengan pemberian tablet tambah darah agar anak-anak kita semua tumbuh dengan sehat dan cerdas,” sambung Mustari. 

Mustari berharap, program aksi bergizi dapat terus disosialisasikan oleh seluruh stakeholder supaya prevalensi stunting Kabupaten Buton semakin menurun. 

“Saya harap agar program aksi bergizi ini dapat menjadikan sebuah gerakan semua stakeholder baik Dinas Kesehata dan OPD lain yang terlibat dalam aksi penurunan angka stunting, camat, kepala desa, lurah, ibu-ibu PKK dan Dharma Wanita harus menjadi sebuah gerakan untuk terus mensosialisasikan sehingga timbul kesadaran masyarakat perlunya penanganan stunting," pintanya. (Adm) 

TERKINI