Buton Bergerak Serentak: Ribuan Warga Langkahkan Kaki Rayakan 80 Tahun Kemerdekaan

Post Image
Sejumlah siswa-siswi sekolah dasar berfoto bersama Bupati dan Wakil Bupati Buton, serta Wakapolres Buton dalam pembukaan gerak jalan indah peringatan kemerdekaan di Pasarwajo.

Surumba.com - Kabupaten Buton kembali menunjukkan wajah kebersamaan dan semangat persatuan yang menjadi kebanggaan daerah. Dalam rangka menyambut Hari Ulang Tahun (HUT)  ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia, Pemerintah Kabupaten Buton menggelar Lomba Gerak Jalan Indah (GJI) yang memikat perhatian ribuan warga.

Selama dua hari berturut-turut, 11–12 Agustus 2025, jalanan Ibukota Kabupaten Buton, Pasarwajo, menjadi lautan warna-warni seragam, senyum, dan kreativitas. Dari pelajar SD, SMP, SMA/SMK, ibu-ibu Majelis Taklim, PKK, hingga Karang Taruna—semua bergerak serentak dalam harmoni gerakan, memamerkan kekompakan dan semangat nasionalisme.

Acara ini bukan hanya sekadar lomba tahunan, melainkan panggung bagi seluruh elemen masyarakat untuk mengekspresikan cinta tanah air. 

Bupati Buton, Alvin Akawijaya Putra, didampingi Wakil Bupati, Syarifudin Saafa, dan Pj. Sekda La Ode Syamsuddin, langsung menyambut para peserta di panggung kehormatan.

Bupati Buton Alvin Akawijaya Putra bersama Wakil Bupati Syarifudin Saafa menerima penghormatan dan bunga dari peserta Lomba Gerak Jalan Indah HUT RI ke-80 di Pasarwajo.

Tidak hanya pimpinan eksekutif, Ketua dan Wakil Ketua DPRD Buton, unsur Forkopimda, para asisten, staf ahli, dan kepala OPD juga hadir, membaur dengan ribuan warga yang memadati lokasi. Kehadiran para tokoh ini mengirim pesan bahwa GJI bukan hanya hiburan, tapi momentum kolaborasi pemerintah dan masyarakat.

Hari pertama lomba dibuka dengan parade Marching Band Gita Takawa Kabupaten Buton, yang personelnya adalah siswa-siswi SD, SMP, SMA se-Kecamatan Pasarwajo. Mereka tampil gagah dengan seragam khas dan dentuman drum yang menggetarkan semangat.

Barisan TK Negeri 1 Buton kemudian memecah senyum penonton, disusul 66 barisan tingkat SD/MI, 23 barisan SMA/SMK, dan 16 kelompok Majelis Taklim yang memadukan gerak indah dengan kekompakan luar biasa.

Anak-anak TK di Kabupaten Buton tampil mengenakan kostum profesi dan seragam TNI/Polri sambil membawa bendera merah putih dalam Lomba Gerak Jalan Indah HUT RI ke-80.

Hari kedua tak kalah semarak. Penampilan Drum Band Gita Adhigana Butuni dari SMPN 10 Buton dan Ambuau Indah Kecamatan Lasalimu Selatan mengawali rangkaian. Lalu, 28 barisan tingkat SMP/MTs, 20 barisan PKK, 34 barisan Karang Taruna, serta 1 barisan Dharma Wanita bergerak penuh percaya diri di bawah sorotan mata warga.

Dari titik start di depan Bank BPR Bahteramas, peserta melangkah dengan formasi rapi menuju panggung penghormatan di depan Rumah Jabatan Bupati. Sepanjang rute, tepuk tangan, sorak-sorai, dan yel-yel penyemangat tidak pernah berhenti.

Ribuan warga Pasarwajo dan sekitarnya tumpah ruah di tepi jalan, mengabadikan momen dengan ponsel, dan sesekali berinteraksi dengan peserta.

Siswa-siswi SD Kabupaten Buton tampil kompak mengenakan seragam merah putih dengan hiasan kepala dan atribut khas dalam Lomba Gerak Jalan Indah HUT RI ke-80.

Bupati Alvin menegaskan pentingnya mempertahankan tradisi positif ini.

“Antusias dan kreativitas peserta adalah bukti bahwa semangat kemerdekaan masih hidup di tengah masyarakat Buton. Inilah modal sosial kita untuk membangun daerah yang lebih baik,” ujarnya.

Kata-kata itu bukan hanya pujian, tetapi cerminan visi kepemimpinan yang melihat kegiatan budaya dan olahraga sebagai fondasi pembangunan sosial. Dalam pandangan Bupati, event seperti ini adalah investasi jangka panjang untuk memperkuat identitas daerah, menumbuhkan rasa memiliki, dan mempererat persatuan.

Meski disebut lomba, Gerak Jalan Indah di Buton sejatinya lebih dari sekadar mencari pemenang. Setiap langkah adalah simbol solidaritas, setiap gerakan serentak adalah pesan persatuan, dan setiap kostum unik adalah bentuk kebebasan berekspresi yang menjadi bagian dari kemerdekaan.

Warga menghadiri antusias menonton gerak jalan indah sambil berteduh dengan payung dan topi untuk menghindari terik matahari.

Bagi pelajar, ini adalah panggung pembelajaran tentang kerja sama tim, disiplin, dan kreativitas. Bagi organisasi masyarakat, GJI adalah ajang mempererat hubungan antaranggota dan menguatkan peran sosial di tengah masyarakat.

Sementara bagi pemerintah daerah, ini adalah kesempatan untuk turun langsung bersama rakyat, mendengar aspirasi, dan membangun kedekatan emosional yang sering kali lebih bermakna daripada pertemuan formal.

Usia 80 tahun kemerdekaan adalah tonggak yang sarat makna. Di tengah arus globalisasi dan tantangan sosial-ekonomi, kegiatan seperti GJI menjadi pengingat bahwa kekuatan utama sebuah daerah adalah persatuan warganya. Buton, dengan segala keberagaman adat, agama, dan latar belakang sosial, mampu bergerak bersama dalam satu irama langkah.

Rute yang membentang hingga Lapangan Pasarwajo depan SMPN 1 Pasarwajo menjadi saksi bahwa semangat nasionalisme di Buton bukanlah retorika, melainkan kenyataan yang hidup dan bergerak.

Siswa SMA tampil kompak mengenakan seragam sekolah memberi penghormatan dalam Lomba Gerak Jalan Indah HUT RI ke-80.

Warga tidak hanya menjadi penonton, tapi juga bagian dari perayaan. Mereka membawa anak-anak, mengibarkan bendera, dan menikmati suasana yang jarang dirasakan di luar momentum kemerdekaan.

Kegiatan ini juga menjadi cermin sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan berbagai elemen organisasi. Kolaborasi yang terjalin dalam GJI adalah model ideal yang ingin terus dipelihara. Pemkab Buton menyadari bahwa membangun daerah tidak cukup hanya dengan infrastruktur fisik—modal sosial, seperti kebersamaan dan rasa memiliki, sama pentingnya.

Dengan kesuksesan Lomba Gerak Jalan Indah tahun ini, optimisme menyongsong masa depan semakin kuat. Buton menunjukkan bahwa dengan semangat kebersamaan, setiap tantangan bisa dihadapi, dan setiap langkah sekecil apa pun akan membawa daerah ini ke arah yang lebih baik.

Lomba Gerak Jalan Indah 2025 telah usai, namun gema langkah, senyum peserta, dan sorak penonton akan terus menggaung dalam ingatan.

Di usia kemerdekaan yang ke-80, Buton melangkah dengan mantap bukan hanya merayakan sejarah, tapi juga menulis bab baru perjalanan menuju masa depan yang bersatu, kreatif, dan penuh semangat. (Adm)

 

TERKINI