Bupati Buton Bersuara di Forum Milenial

Seminar Nasional "Outlook 2021: Menuju Indonesia Maju" di Auditorium Adhiyana Antara, Jakarta, Maret lalu. (Foto: Ist)

SURUMBA.com - Di hadapan generasi milenial Jakarta, Bupati Buton La Bakry menyampaikan beberapa hal terkait pembangunan Buton. Mulai dari kesehatan, pendidikan hingga ekonomi.

Kala itu, ia diundang menjadi salah satu pembicara Seminar Nasional "Outlook 2021: Menuju Indonesia Maju" di Auditorium Adhiyana Antara, Jakarta pada bulan Maret 2021 lalu.

Tidak sendiri, saat itu yang pembicara selain La Bakry diantaranya Luluk Nur Hamidah, M.Si., M.PA, anggota Komisi IV DPR RI dan Widya Priyahita P. staf Khusus Mensesneg RI.

Kegiatan yang yang digagas oleh kaum milenial Jakarta tersebut, mengusung tema pendidikan, kesehatan dan ekonomi.

Di forum itu, banyak hal yang dipaparkan La Bakry, khususnya di bidang pendidikan, kesehatan dan ekonomi. Poin pentingnya, kata dia, adalah bagaimana membangun Sumber Daya Manusia (SDM).

Di sektor pendidikan misalnya, orang nomor satu di Kabupaten Buton itu menyebut, yang paling utama adalah ketersediaan dan pemerataan tenaga pendidik. Kemudian bagaimana pemerintah memenuhi sarana prasarana pendidikan di daerah.

"Saya tadi sudah menyampaikan beberapa poin penting dalam rangka meningkatkan kualitas sumber daya manusia di bidang pendidikan, terutama ketersediaan tenaga pendidiknya, kemudian penunjang teknologi pembelajaran yang juga menjadi masalah bagi kita di daerah, bukan hanya Buton, tapi juga mewakili hampir seluruh daerah-daerah di luar Jawa khususnya daerah terpencil," jelas La Bakry saat itu.

Untuk itu, Pemkab Buton terus melakukan koordinasi dan sinergitas bersama dengan kementerian terkait guna menyiapkan infrastruktur penunjangnya.

Dan di forum itu pula, Politisi Golkar Buton itu, juga sedikit 'memamerkan' potensi industri Buton, yakni aspal. Ia mengatakan, bahwa Aspal Buton akan berkontribuasi mengehemat devisa negara.

"Selain itu, saya berbicara tentang aspal yang kaitannya dengan peningkatan ekonomi karena akan memberi kontribusi pada Indonesia hari ini dan akan datang," ujar La Bakry lagi.

"Saya juga menyampaikan tentang prospek aspal kita dan juga faktor-faktor lain terutama yang berkaitan dengan kebijakan pemanfaatan produk-produk dalam negeri sesuai arahan Presiden Jokowi," sambungnya lagi.

Kemudian keterbatasan akses internet, kata La Bakry, juga menjadi kendala pemerataan pendidikan di daerah terpencil.

La Bakry menyebut, 80 persen Aspal alam di dunia ada di Kabupaten Buton, dimana cadangan aspalnga hampir mencapai 700 juta ton.

Di dunia, lanjut La Bakry, ada beberapa negara yang menyimpan cadangan aspal dunia, diantaranya Indonesia, Trinidad, Tobago. Namun sangat disayangkan, ketika kebutuhan aspal nasional Indosesai selama ini masih mengimpor aspal minyak dari luar negeri.

"Sejak Bupati sebelumnya dan tahun 2019 lalu, saya bertemu Bapak Presiden RI Joko Widodo dan Menkomarves RI, Luhut Binsar Panjaitan. Arahan bapak Presiden agar aspal Buton dapat dimanfaatkan dalam memenuhi kebutuhan aspal dalam negeri," jelasnya.

Ia mengaku bangga, ketika kebutuhan aspal nasional menggunakan Aspal Buton. Pasalnya, dengan menggunakan produk lokal dapat menghemat devisa yang ditaksir mencapai triliunan rupiah.

"Kita bangga dengan produk dalam negeri yaitu aspal Buton. Dengan penggunaan Asbuton, bukan hanya menjamin kualitas aspal nasional, tetapi juga memberi kontribusi besar bagi penghematan devisa negara," tutur La Bakry.

Dan alhamdulillah, masih La Bakry, di tahun 2021 ini, Pemerintah Pusat sudah mengalokasikan 1.000 km pengaspalan dan pemeliharaan jalan dengan menggunakan Aspal Buton.

Diharapkan, Aspal Buton terus dan mampu mensuplay kebutuhan aspal di seluruh Indonesia, sehingga outputnya berbanding lurus dengan peningkatan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Buton.

Selain bidang ekonomi, di bidang-bidang lainnya, seperti pendidikan dan kesehatan tentu memiliki tantangan tersendiri. Namun Pemkab Buton, kata La Bakry, akan terus berupaya melakukan pembenahan sebagai indikator penting dalam keberhasilan pembangunan.

"Tantangan di sektor pendidikan, misalnya kita masih kekurangan tenaga guru yang sangat dibutuhkan untuk peningkatan sumber daya manusia, apalagi untuk menyesuaikan dengan sistem pendidikan saat ini, termasuk tantangan di era kemajuan teknologi yang semakin berkembang," terangnya.

La Bakry mengaku bangga dan sangat senang, serta antusias dapat dipercaya menjadi salah satu pembicara pada kegiatan seminar nasional tersebut.

TERKINI